Sunday, 1 December 2024

Fly Me to the Moon, Lagu yang di buat oleh Count Basie dan Frank Sinatra

 

“Fly Me to the Moon” adalah salah satu lagu paling abadi yang pernah diciptakan. Dikenal dengan melodi lembutnya yang menenangkan hati dan lirik yang romantis, lagu ini melampaui batas waktu dan generasi. Namun, di balik kesederhanaannya, tersimpan cerita menarik tentang bagaimana lagu ini lahir dan tumbuh menjadi ikon global.


Ditulis pada tahun 1954 oleh Bart Howard, lagu ini awalnya diberi judul "In Other Words". Seiring waktu, lagu ini menemukan jalannya menuju berbagai genre musik, menyentuh hati banyak orang, dan bahkan ikut mengiringi perjalanan manusia ke luar angkasa. Artikel ini akan menggali kisah luar biasa di balik "Fly Me to the Moon"dari awal penciptaannya hingga dampaknya dalam dunia musik dan budaya.


Awal Mula Penciptaan


Bart Howard, seorang penulis lagu dan pianis kabaret asal Amerika Serikat, adalah sosok di balik karya legendaris ini. Howard sering tampil di klub-klub malam New York City, mengiringi berbagai penyanyi ternama. Selama bertahun-tahun, ia dikenal karena karya-karyanya yang romantis dan menggugah.


Inspirasi untuk “Fly Me to the Moon” muncul dari keinginan Howard untuk menulis sesuatu yang sederhana tetapi penuh emosi. Dalam sebuah wawancara, ia pernah mengatakan, "Aku bosan menulis lagu seperti Cole Porter. Aku ingin membuat sesuatu yang lebih sederhana.” Dengan keinginan itu, ia menciptakan lagu yang awalnya hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk ditulis.


Namun, meskipun proses penciptaannya cepat, Howard tidak pernah membayangkan bahwa karyanya ini akan menjadi fenomena global. Saat pertama kali diperkenalkan di klub malam, lagu ini disambut hangat oleh penonton, tetapi belum memiliki nama yang ikonik seperti sekarang.


Perjalanan Nama: Dari “In Other Words” ke “Fly Me to the Moon”


Ketika lagu ini pertama kali dipublikasikan, judulnya adalah "In Other Words". Frasa "Fly me to the moon" hanya muncul sebagai lirik dalam lagu tersebut. Namun, para penyanyi dan penggemar mulai merujuk lagu ini dengan sebutan “Fly Me to the Moon,” yang akhirnya menjadi nama resminya pada pertengahan 1960-an.


Salah satu penyanyi pertama yang memopulerkan lagu ini adalah Kaye Ballard, yang merekamnya pada tahun 1954. Versi ini cukup dikenal, tetapi belum berhasil membawa lagu tersebut ke puncak popularitas. Barulah setelah beberapa penyanyi lain, seperti Peggy Lee dan Julie London, menyanyikannya, “Fly Me to the Moon” mulai menarik perhatian lebih luas.


Frank Sinatra dan Transformasi Ikonik


Versi paling terkenal dari “Fly Me to the Moon” adalah yang dinyanyikan oleh Frank Sinatra pada tahun 1964. Dalam aransemen yang digubah oleh Quincy Jones, lagu ini diubah menjadi sebuah mahakarya jazz swing.


Keunikan versi Sinatra terletak pada tempo yang lebih cepat dan penggunaan orkestra besar. Suaranya yang penuh karisma membawa lagu ini ke dimensi baru, membuatnya lebih hidup dan berenergi. Banyak orang menganggap versi ini sebagai interpretasi definitif dari lagu tersebut.


Versi Sinatra tidak hanya menjadi hit besar di masanya, tetapi juga menjadi lagu favorit NASA. Lagu ini diputar selama misi Apollo 10 dan Apollo 11, misi yang membawa manusia pertama ke bulan. Bayangkan, lagu yang bertema romantis ini benar-benar mengiringi manusia ke bulan, sesuai dengan judulnya!


Makna di Balik Liriknya


Lirik “Fly Me to the Moon” memiliki daya tarik universal. Dengan kata-kata seperti:


Fly me to the moon,

Let me play among the stars,

Let me see what spring is like on Jupiter and Mars…


Howard menciptakan suasana yang penuh imajinasi dan melampaui batas-batas dunia nyata. Lirik ini menggambarkan cinta yang begitu besar hingga sang penyair ingin melintasi galaksi demi menunjukkan perasaannya.


Sifatnya yang romantis dan aspiratif membuat lagu ini cocok dinyanyikan dalam berbagai suasana, mulai dari acara pernikahan hingga konser besar.


Pengaruh dalam Budaya Populer


“Fly Me to the Moon” tidak hanya dikenal di dunia musik, tetapi juga sering muncul dalam berbagai media populer. Lagu ini telah digunakan dalam film, serial TV, hingga video game.


Salah satu penampilannya yang paling dikenal adalah sebagai lagu penutup di serial anime Neon Genesis Evangelion. Setiap episode serial ini memiliki versi berbeda dari lagu tersebut, dinyanyikan oleh berbagai artis, yang semakin memperluas daya tariknya di kalangan generasi muda.


Di sisi lain, lagu ini juga kerap digunakan dalam iklan, menciptakan nuansa nostalgia yang menyentuh hati. Popularitasnya yang tak lekang oleh waktu menunjukkan betapa relevannya lagu ini di berbagai konteks budaya.


Mengapa Lagu Ini Tetap Dicintai?


Ada beberapa alasan mengapa “Fly Me to the Moon” tetap menjadi favorit sepanjang masa.


1. Kesederhanaan Melodi

Lagu ini memiliki melodi yang mudah diingat dan menyenangkan untuk didengar. Kesederhanaannya membuatnya mudah dinikmati oleh siapa saja, dari berbagai usia dan latar belakang.



2. Lirik yang Romantis dan Fantastis

Lirik lagu ini memberikan perpaduan sempurna antara romansa dan imajinasi. Dengan kata-kata yang melampaui batas bumi, lagu ini menggugah perasaan dan membangkitkan harapan.



3. Interpretasi Beragam

Karena sifatnya yang fleksibel, lagu ini dapat dinyanyikan dengan berbagai gaya. Dari versi jazz klasik hingga aransemen orkestra, semuanya berhasil menyampaikan pesona lagu ini.



4. Kenangan Kolektif

Baik sebagai lagu tema misi luar angkasa maupun sebagai bagian dari soundtrack film atau serial, “Fly Me to the Moon” telah menjadi bagian dari kenangan kolektif manusia.


Warisan yang Abadi


Hampir tujuh dekade sejak pertama kali diciptakan, “Fly Me to the Moon” tetap relevan. Lagu ini terus dinyanyikan oleh artis baru, direkam ulang dengan berbagai gaya, dan dinikmati oleh generasi muda yang mungkin mendengarnya untuk pertama kali.


Bart Howard mungkin tidak pernah membayangkan bahwa karyanya akan bertahan begitu lama dan menyentuh begitu banyak hati. Lagu ini adalah bukti bahwa musik yang jujur, sederhana, dan penuh emosi dapat melampaui waktu dan ruang.


“Fly Me to the Moon” bukan hanya lagu; ini adalah pengalaman, sebuah perjalanan ke hati, dan bukti nyata bahwa seni memiliki kemampuan untuk menghubungkan manusia di berbagai belahan dunia.


Dengan melodi yang memikat dan lirik yang abadi, tidak diragukan lag

i bahwa “Fly Me to the Moon” akan terus menjadi salah satu lagu paling dicintai sepanjang masa.






No comments:

Post a Comment